Senin, 28 Februari 2011

membuat websait

2
Cara Buat Website dan Domain Gratis
Posted by admin on Jul 25, 2009 in Bisnis, Internet, komputer
Cara Buat Website dan Domain Gratis Ternyata tak hanya hosting dan domain berbayar saja yang menyediakan fasilitas lengkap untuk membangun sebuah web amatir maupun professional, hosting gratis dan domain gratis pun bisa anda miliki dengan feature yang ngga kalah dari domain atau hosting berbayar featurenya.Saya sudah buktikan sekarang giliran anda untuk mencobanya, bagaimana langkah-langkahnya cara membuat domain dan web hosting gratis: 1. Anda harus punya email bagi yang belum punya silahkan daftar di Yahoo mail www.yahoo.com atau di google mail di www.Gmail.com
*….[..KLIK DISINI..]….*

2.- Selanjutnya mendaftar Domain Gratis terlebih dahulu silahkan Isi formulir dengan data lengkap.
co.ccco.cc
Read more…


0
Tutorial Bikin Blog di Blogspot.com
Posted by admin on Nov 3, 2009 in Internet

Tutorial Bikin Blog di Blogspot.com

blog

Blog memang sekarang sangat populer. Karena kemudahannya, setiap orang bisa membuat sebuah blog dengan sangat cepat dan mudah. berbeda dengan membuat website, membuat blog tidak dibutuhkan skill programming. Kita juga bisa lebih mudah menyalurkan ide dan kreativitas kita, karena isi blog mudah di update setiap saat yang kita mau.

Dalam tutorial membuat blog ini, akan dibahas tutorial blog di Blogspot.com. Blogspot adalah Read more…

Tags: buat blog, cara buat blog

0
Tips Merawat Handphone
Posted by admin on Aug 14, 2009 in Tips

Tips Merawat Handphone

Berikut adalah beberapa tips dalam merawat HandPhone anda :

1. Chgr Hape anda sampai benar benar penuh, dan isi ulang baterai bila memang sudah habis, walaupun jenis baterai yang baru seperi Lithium Polymer dapat di isi kapan saja tetapi secara umum, jika melakukan pengisian yang terlalu sering akan memperpendek usia baterai.

2. Aktifkan kode akses Ponsel, baik pada ponselnya maupun pada simCardnya. Hal ini akan mencegah pemakaian oleh orang-orang yang mungkin tidak Read more…

Tags: perawatan handphone, Tips Merawat Handphone, tips merawat hp

-
Tips Merawat Printer
Posted by admin on Aug 14, 2009 in Tips

Tips Merawat Printer

Berikut ini cara termudah dalam memelihara dan merawat printer, sehingga kualitas printer yang Anda inginkan dapat terpenuhi. Sehingga tetap layak digunakan untuk melakukan cetak warna ataupun cetak kartu, dsb.Untuk memudahkan Anda dalam memelihara dan merawat printer agar terjaga dengan baik, Lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Nyalakan printer Anda setidaknya 3 hari Read more…

Tags: merawat printer, perawatan printer, tips merawat printer

2
TIPS MERAWAT KOMPUTER
Posted by admin on Aug 14, 2009 in Tips, komputer

TIPS MERAWAT KOMPUTER

Saat ini, Komputer menjadi suatu barang yang wajib dikenal and diketahui terutama oleh kebanyakan mahasiswa. Memang tidak wajib, namun kita mengenal Komputer tentu saja akan membuat apa yang kita kerjakan semakin mudah.Mungkin bisa lebih dari itu, sekumpulan Komputer yang terhubung dalam jaringan atau network dapat digunakan untuk berbagi sumber daya dan informasi. Pertanyaan yang sering mucul adalah, Bagaimanakah cara yang bisa dilakukan untuk merawat Komputer..? karena tak jarang Komputer yang kita miliki itu rusak baik itu karena terkena virus, adanya komponen dalam CPU yang rusak ataupun crash nya instalasi yang kita lakukan pada Komputer. Ada baiknya jika kita mengetahui bagaimana cara untuk merawat Komputer sendiri sehingga sebelum Komputer itu rusak, walaupun kita sudah dengan susah payah sekuat tenaga untuk merawat Komputer Read more…

Tags: merawat komputer, perawatan komputer, Tips Merawat komputer

1
Hapus Virus Menggunakan Regedit Windows
Posted by admin on Aug 14, 2009 in Tips, komputer

Hapus Virus Menggunakan Regedit Windows

Menghapus virus di Windows Registry Sistem (regedit) lumayan sulit, Karena tidak mudah menemukan virus di dalam regedit (registri). Jika Anda salah memasukkan atau menghapus tombol, data atau nilai, Windows mungkin tidak dapat berjalan setelah itu (windows anda mengalami kerusakan).

Di sini hanya menunjukkan cara untuk Read more…

Tags: cara menghapus virus, Hapus Virus Menggunakan Regedit Windows

0
Tips Menyelamatkan Data Harddisk Yang Rusak
Posted by admin on Aug 11, 2009 in komputer

Tips Menyelamatkan Data Harddisk Yang Rusak

hardisk

Harddisk berisikan kepentingan magnetik yang dapat menyimpan data digital.Kerusakan yang sering Read more…

Tags: Tips Menyelamatkan Data Harddisk Yang Rusak

0
Belajar Jaringan LAN
Posted by admin on Aug 11, 2009 in Internet, komputer

Pengertian dan Prinsip Kerja LAN

LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem
komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri. Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkansemua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama. LAN yang Read more…

Tags: belajar jaringan LAN, belajar LAN, jaringan LAN

0
Setting GPRS dan MMS pada Handphone
Posted by admin on Aug 8, 2009 in Bisnis, Internet

Setting GPRS dan MMS 3, Axis, Indosat, Telkomsel, dan XL

Sekarang kita memulai ke topik Setting GPRS dan MMS pada Handphone.Pertama-tama Anda coba melakukan setting OTA dengan mengirimkan SMS sesuai petunjuk masing-masing operator, kemudian Setting manual.

logo operator lagi

MATRIX
Setting OTA:
Kirim SMS ke888 dengan pesan :
ACT[spasi]GPRS Read more…

Tags: setting gprs, setting gprs dan mms, Setting GPRS dan MMS pada handphone, setting mms

0
Struktur Sistem Komputer
Posted by admin on Aug 7, 2009 in komputer


Struktur Sistem Komputer

Tidak ada suatu ketentuan khusus tentang bagaimana seharusnya struktur sistem sebuah komputer. Setiap ahli dan desainer arsitektur komputer memiliki pandangannya masing-masing. Akan tetapi, untuk mempermudah kita memahami detail dari sistem operasi, kita perlu memiliki pengetahuan umum tentang struktur sistem komputer.

Operasi Sistem Komputer

Secara umum, sistem komputer terdiri atas Read more…

Tags: Struktur Sistem Komputer

-
Membuka Password Windows XP
Posted by admin on Aug 6, 2009 in Bisnis, komputer

Membuka Password Windows XP

Langsung aja ke Cara 1:
1. boot windows pake safe mode, login ke administrator. (biasanya user administrator itu gak di show di user account control panel, jadi mudah2an bisa login ke user admin).
2. kalo bisa, masuk aja ke command prompt, trus ketik :
net user ==> buat ngeliat user account yg ada di komp elo.
3. kalo udah, liat user account nya. mana yg abis dirubah. trus ketik :
net user ==> buat ganti pass.
4. boot ulang, masuk ke normal mode. cba login deh.

Membuat Laporan Ilmiah

Stay updated via RSS

*
Latest Posts
o neoliberalisme
o data kependudukan nasional
o perlukah campur tangan pemerintah dalam perekonomian
o apakah seorang manajer perlu mengetahui perekonomian indonesia
o Meraih cita-cita dan masa depan
o Membuat Laporan Ilmiah
o rangkuman tugas ke 3
o BAB V
o BAB IV
o BAB III
*
Categories
o tugas kewarganegaraan (1)
o tugas koperasi (5)
o tugas metode riset (8)
o tugas perekonomian Indonesia (4)
o tugas perilaku kosumen (5)
o tugas softskill B. Indonesia 2 (2)
o tulisan bebas (9)
o Uncategorized (11)

Membuat Laporan Ilmiah
Posted: February 13, 2011 by achinchin in tugas softskill B. Indonesia 2
0

TEKNIK MENULIS LAPORAN PENELITIAN KARYA ILMIAH

PENDAHULUAN

Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya. Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita. Alwasilah (2000) menjadikan kelahiran buku secara nasional menjadi ukuran betapa sulitnya membuat tulisan. Daddy Pakar seorang praktisi bahasa (2001) menyebutkan di masa subur proyek saja kelahiran buku baru setiap tahunnya hanya 2.000 judul buku baru, kalah jauh dengan Malaysia yang penduduknya sedikit setiap tahunnya mampu melahirkan 8.000 judul buku baru. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi. Seorang yang hendak melakukan kegiatan menulis setidaknya harus menguasai empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa itu ialah mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk sekedar mendengar atau menyimak, asalkan telinga kita tidak bermasalah, siapapun bisa melakukannya. Namun, untuk menjadi pendengar yang mampu memahami pembicaraan diperlukan kemampuan mendengar yang baik, atau menguasai teknik mendengar. Sama halnya dalam kegiatan berbicara, membaca dan menulis. Untuk menjadi pembicara, pembaca dan penulis yang baik, maka ia harus menguasai teknik-tekniknya.

BEKAL UNTUK CALON PENULIS

Seorang penulis atau seorang peneliti yang hendak membuat tulisan, agar mampu melakukan kegiatan menulis dengan baik, diperlukan bekal yang memadai. Ismail Marahimin, (2001) menyebut seorang penulis harus mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan petunjuk umum yang harus dikuasai, sebelum penulis itu memilih bentuk tulisan yang akan diselesaikannya. Ketidakberdayaan seorang peneliti atau seorang penulis menyelesaikan karya tulisnya, mungkin disebabkan dia tidak memiliki bekal yang cukup saat memulai menulis, sehingga banyak kendala yang kemudian ditemui. Agar kegiatan menulis ini lancar, tanpa kendala yang berarti, maka seorang penulis harus memiliki bekal, mengetahui petunjuk umum bagi calon penulis, sebagai berikut.

• Membaca Sebagai Sarana Utama

Keempat keterampilan berbahasa saling terkait satu sama lain. Keterampilan berbicara berkaitan dengan mendengar. Orang yang tidak bisa mendengar atau tuli tidak bisa berbicara. Kaitan antara membaca dan menulis juga cukup erat. Para ahli mengatakan bahwa untuk dapat menulis kita harus banyak membaca. Membaca adalah sarana utama menuju keterampilan menulis.

• Latar Belakang Informasi

Jika Anda merasa kesulitan menuangkan ide, perlu diwaspadai barangkali latar belakang informasi yang akan ditulis kurang lengkap. Sama halnya ketika Anda ingin mencari alamat seseorang, sedangkan alamatnya kurang lengkap, maka Anda akan mengalami kesulitan. Pun demikian ketika seseorang menanyakan tentang cara membuat minyak klentik, padahal Anda belum mengetahuinya. Tentu Anda akan kesulitan untuk memberikan penjelasan. Jika Anda harus menulis sesuatu yang minim informasi, maka Anda akan berputar-putar di sekitar masalah itu ke situ, penuh dengan klise-klise usang, kering dan kerdil. Untuk menghindari hal itu, maka ketika hendak menulis tentang apa saja, kumpulkan informasi sebanyak mungkin. Seorang penulis dengan latar belakang yang luas membuat Anda mudah meramunya. Anda bisa menulis dengan irama air, mengalir tanpa henti atau seperti hembusan angin. Hasilnya pun bukan kata-kata klise, tetapi sebuah karya yang padat, memiliki referensi atau kerangka referensi yang luas.

• Well-rounded Man

Seorang calon penulis, atau yang hendak menyelesaikan tulisan, hendaknya dia memiliki citra well-rounded man atau gambaran seorang yang sempurna ibarat bulatnya bola. Bola yang bulat menyebabkan dia bisa menggelinding kemana saja. Maknanya, seorang penulis harus mengetahui serba sedikit tentang apa saja yang ada di dunia ini. Disamping ilmu kejuruannya, katakan dia seorang sarjana Matematika, tetapi dia mengetahui tentang cara memasak ikan, cara mengoperasikan komputer, sejarah bangsa, dan lain-lain. Dia akan menjadi manusia yang bercitra well-ounded man jika ia banyak membaca, atau menggali berbagai pengalaman hidup. Dengan banyaknya pengalaman, maka kita akan sangat mudah saat meramu laporan penelitian karya ilmiah.

• Memiliki Kepekaan Kepekaan

yang dimaksud di sini ialah kepekaan bahasa dan kepekaan terhadap subtansi atau materi. Kepekaan terhadap bahasa ialah peka terhadap hal-hal yang menyangkut bentuk tulisan, paragraph, kalimat, arti kata, arti kiasan, bunyi kata, diksi dan lain-lain. Sering kita dapati sebuah tulisan yang kurang tepat, kalimat rancu, atau hal- hal yang sifatnya kebahasaan dan berpengaruh terhadap makna. Sedangkan kepekaan subtansi atau materi menyangkut isi tulisan. Banyak orang kecewa, saat mengetahui isi sebuah buku yang ditulis dengan bahasa yang berbunga-bunga, tapi tidak ada apa-apanya. Bahkan banyak tema buku yang tidak sesuai dengan isinya. Ada tulisan yang memuat ide sebesar jari tangan, tapi ditulis dalam bingkai sebesar gajah bengkak, atau idenya sebesar jerapah ditulis dalam kalimat sekecil semut merah. Nah, perlu juga diketahui kepekaan bahasa ini juga diperoleh dari hasil membaca.

• Copy The Master

Ketika saya pertama kali ingin membuat karya tulis, bingungnya minta ampun. Ternyata kerangka saja karya ilmiah yang diberikan oleh dosen pembimbing tidak cukup. Saya berusaha minta bantuan orang yang pernah punya pengalaman menulis skripsi. Tapi, lambatnya minta ampun. Akhirnya, saya pergi keperpustakaan kampus dan mendapatkan contoh skripsi yang serupa. Dengan melihat contoh yang sudah ada, dengan mudahnya saya membuat laporan karya tulis. Cara inilah yang disebut Copy The Master, alias meniru master yang ada. Namun, perlu digarisbawahi, yang dimaksud dengan meniru ini bukan menjiplak. Kita membuat model yang sama, tetapi isinya berbeda. Contoh yang ada memudahkan kita membuat alur tulisan sesuai contoh atau sesuai master yang ada. Model Copy The Master diilhami dari kebiasaan orang China dalam belajar melukis. Seorang siswa calon pelukis diberi master lukisan yang sudah bagus. Siswa itu harus meniru lukisan itu. Ia dinyatakan lulus jika sudah bisa meniru persis lukisan tersebut. Cara belajar ini kemudian diadopsi untuk belajar membuat tulisan. Dalam kaitan membuat karya tulis kita bisa membaca berbagai karya tulis dengan gaya tertentu, maka kita akan bisa menirunya. Contohnya, jika kita ingin membuat novel silat, dengan membaca seratus novel silat, maka kita bisa membuat novel serupa. Nah, kalau ingin membuat laporan karya ilmiah, kita bisa melihat contoh karya ilmiah yang sudah jadi, dan kita bisa meniru bentuk laporannya. Sekali lagi, meniru yang bukan berarti menjiplak.

• Tulis Ulang

Ismail Marahimin (2001:22) mengingatkan agar sebagai calon penulis kita harus menghindari tiga perasaan, yaitu rasa cepat puas, sikap ingin menang sendiri dan cepat putus asa. Ketiga hal ini harus dibuang jauh-jauh, karena akan menjadi hambatan bagi seorang penulis. Sebut saja, jika Anda seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, lalu draft Anda dicoret, jika Anda cepat marah, cepat putus asa, maka Anda akan mengalami kendala. Mungkin, skripsi atau tulisan yang Anda buat tidak akan pernah selesai. Biaya yang sudah kita keluarkan akan menjadi mubazir, sebab skripsi Anda masih terkatung-katung. Jika Anda menulis untuk ditawarkan ke penerbit, maka Anda harus mau menulis ulang. Banyak penulis besar, termasuk Kalil Gibran menjadi orang besar setelah berkali- kali gagal tulisannya ditolak penerbit. J.K. Rowling yang kekayaannya melebihi kekayaan ratu Inggris dari karyanya, serial Harry Potter mengalami hal yang sama. Bercermin dari kisah para penulis besar, tidak masalah kalau kita mau mengulangi karya- karya kita yang gagal.

• Panjang Tulisan

Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya. Setelah bekal di atas, Anda masih harus memikirkan beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis, seperti tulisan itu harus unity dan coherence atau kesatuan dan kepaduan, transisi, gaya bahasa, perbandingan, peribahasa, struktur, sintaksis, pengulangan, tanda baca, diksi, rima, laras, warna, sampai pengetahuan tentang wacana, paragraf atau alinea, tema dan judul. Pemahaman Anda akan hal-hal yang berkaitan dengan sisi kebahasaan, sekali lagi harus Anda peroleh dari kegiatan membaca. Sekali lagi, membaca memang menjadi sarana utama!

MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN

Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya, kerangka tulisan ilmiah, kita uraikan sebagai berikut.

✓ Pendahuluan

Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian. Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau dipetani (meminjam istilah Direktur Bindiklat, Sumarna Suranapranata, Phd.). Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, “Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

✓ Kajian Teori

Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.

✓ Metodologi Penelitian

Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Menurut Wiradi (1998;9) metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

✓ Analisis atau Pembahasan

Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam bab ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar dan beberapa pengolahan data secara tuntas.

✓ Simpulan dan Saran

Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian.

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada hakikatnya tidak berbeda dengan menyusun laporan penelitian lainnya. Bedanya, pada PTK penekanannya pada hasil penelitian tidak dilakukan dengan mengolah data kuantitatif, tetapi membuat laporan perkembangan siklus. Peneliti mendeskripsikan kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, dengan tahap-tahap tindakan seperti perencanaan tindakan, analisis, refleksi, observasi dan tindakan, dan seterusnya.

SIMPULAN

Setelah mencermati uraian mengenai teknis penyusunan laporan penelitian di atas, kita bisa mengambil simpulannya. Agar kita tidak mengalami hambatan dan lancar dalam penyusunan laporan penelitian, maka kita harus: (1) banyak membaca buku-buku yang terkait dengan laporan penyusunan karya ilmiah kita, (2) mencari master laporan yang sudah jadi, untuk copy the master, (3) mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang kita butuhkan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, (4) memahami kerangka laporan karya ilmiah, dan (5) meneguhkan niat di dalam hati, bahwa laporan penelitian itu harus selesai sebagai bentuk tanggung jawab kita, (6) menepati jadwal penyusunan laporan karya ilmiah yang sudah kita susun. Apabila semua langkah itu dilaksanakan, maka pembuatan laporan karya tulis ilmiah itu tidak akan pernah terkatung-katung. Nah, Anda mau mencoba? Why not?

karya ilmiah dan non ilmiah

Karya Ilmiah dan Non Ilmiah

01 Mar 2011 Leave a Comment

by eziekim in Kul stuffs Tags: BasIndo
Karya Ilmiah

1. Defini karya ilmiah

Ada beberapa definisi karya ilmiah menurut para ahli, diantaranya yaitu :

1. Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.(Brotowidjoyo)
2. Karya ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah suatu tulisan atau laporan berisi fakta berdasarkan suatu pengamatan atau penelitian yang dilakukan dan ditulis dengan metode dan sistematika penulisan yang benar.

2. Sikap ilmiah

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan”.

Beberapa sikap ilmiah menurut Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34), antara lain :

1. Sikap ingin tahu
* Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya.
* Senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.
* Kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah.
* Memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksperimen.
2. Sikap kritis
* Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat.
* Kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan.
* Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain.
* Bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3. Sikap obyektif
* Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu.
* Menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4. Sikap ingin menemukan
* Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru.
* Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif.
* Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5. Sikap menghargai karya orang lain
* Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.
* Menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
6. Sikap tekun
* Tidak bosan mengadakan penyelidikan.
* Bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan.
* Tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai.
* Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7. Sikap terbuka
* Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.
* Bersedia menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

3. Ciri-ciri karya ilmiah

* Objektif =>Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
* Netral =>Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
* Sistematis =>Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
* Logis =>Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
* Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan) =>Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
* Tidak pleonastis =>Kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).
* Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

4. Macam-macam karya ilmiah

a. Artikel ilmiah

* Merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
* Artikel dapat dipilah menjadi dua:
o Artikel hasil penelitian
o Artikel nonpenelitian.

b. Makalah ilmiah

* Karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif.
* Makalah dibedakan menjadi dua :
o Makalah teknis
o Makalah nonteknis

c. Laporan Penelitian: Karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian.


Karya Non Ilmiah

1. Definisi

Karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

2. Ciri-ciri

* Ditulis berdasarkan fakta pribadi dan umumnya bersifat subyektif.
* Topik dan cara penyajiannya bervariasi, tetapi tidak didasari fakta umum.
* Bahasanya konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

3. Macam-macam

* Dongeng

Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.

* Cerpen

Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

* Novel

Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

* Drama

Suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.

* Roman

Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

4. Sifat karya non ilmiah

* Emotif : Sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebuhkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
* Persuasif : Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
* Deskriptif : Informasi sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
* Kritik tanpa dukungan bukti : Tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.

karya ilmiah dan non ilmiah

Karya Ilmiah dan Non Ilmiah

01 Mar 2011 Leave a Comment

by eziekim in Kul stuffs Tags: BasIndo
Karya Ilmiah

1. Defini karya ilmiah

Ada beberapa definisi karya ilmiah menurut para ahli, diantaranya yaitu :

1. Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.(Brotowidjoyo)
2. Karya ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah suatu tulisan atau laporan berisi fakta berdasarkan suatu pengamatan atau penelitian yang dilakukan dan ditulis dengan metode dan sistematika penulisan yang benar.

2. Sikap ilmiah

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan”.

Beberapa sikap ilmiah menurut Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34), antara lain :

1. Sikap ingin tahu
* Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya.
* Senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.
* Kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah.
* Memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksperimen.
2. Sikap kritis
* Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat.
* Kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan.
* Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain.
* Bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3. Sikap obyektif
* Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu.
* Menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4. Sikap ingin menemukan
* Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru.
* Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif.
* Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5. Sikap menghargai karya orang lain
* Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.
* Menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
6. Sikap tekun
* Tidak bosan mengadakan penyelidikan.
* Bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan.
* Tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai.
* Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7. Sikap terbuka
* Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.
* Bersedia menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

3. Ciri-ciri karya ilmiah

* Objektif =>Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
* Netral =>Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
* Sistematis =>Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
* Logis =>Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
* Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan) =>Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
* Tidak pleonastis =>Kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).
* Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

4. Macam-macam karya ilmiah

a. Artikel ilmiah

* Merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
* Artikel dapat dipilah menjadi dua:
o Artikel hasil penelitian
o Artikel nonpenelitian.

b. Makalah ilmiah

* Karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif.
* Makalah dibedakan menjadi dua :
o Makalah teknis
o Makalah nonteknis

c. Laporan Penelitian: Karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian.


Karya Non Ilmiah

1. Definisi

Karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

2. Ciri-ciri

* Ditulis berdasarkan fakta pribadi dan umumnya bersifat subyektif.
* Topik dan cara penyajiannya bervariasi, tetapi tidak didasari fakta umum.
* Bahasanya konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

3. Macam-macam

* Dongeng

Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.

* Cerpen

Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

* Novel

Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

* Drama

Suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.

* Roman

Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

4. Sifat karya non ilmiah

* Emotif : Sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebuhkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
* Persuasif : Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
* Deskriptif : Informasi sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
* Kritik tanpa dukungan bukti : Tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.

azaz demokrasi

Arti, Makna, dan Sejarah Demokrasi
Arti demokrasi :
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yang terdiri atas dua kata, yaitu demos artinya rakyat dan crateid atau kratos yang artinya pemerintahan / kekuasaan / berkuasa..
Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau rakyat yang berkuasa atau menurut Abraham Lincoln (Presiden AS 1808 -1865) demokrasi adalah pemerinahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat ( from the people, by the people, and for the people)
Makna Demokrasi :
Pemerintahan rakyat dimana terdapat pembagian kekuasaan dan hak individu serta golongan minoritas harus dihargai berdasarkan adanya penghargaan dan jaminan HAM
Sejarah Demokrasi :
Pertama kali muncul di yunani diperkenalkan oleh Aristoteles dan Plato, digunakan untuk mengadili para penghianat yang dianggap merugika rakyat dan negara
Prinsip-prinsip negara demokrasi
1) Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Negara demokrasi adalah negara yang berdasarkan kepada undang-undang dasar yang dibuat dan dimiliki oleh negara tersebut.
2) Pemilu Yang Demokratis
Negara demokrasi melangsungkan pemilu untuk memilih pemimpin secara LUBER dan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
3) Pemerintahan Lokal (Desentralisasi Kekuasaan)
Pemerintahan tidak hanya dilaksanakan secara terpusat tetapi pemerintahan juga harus dilaksanakan berdasarkan otonomi daerah, yaitu setiap daerah memiliki otonomi masing-masing.
4) Pembuatan Undang-Undang
Negara demokrasi harus memiliki undang-undang sendiri yang dibuat / dirumuskan oleh negaranya.
5) Sistem Peradilan Yang Independen
Sistem peradilan yang dimiliki oleh negara demokrasi tidak memihak pada suatu kepentingan tertentu dan keputusannya tidak dipengaruhi oleh intervensi dari luar, melainkan sama rata dan independen berdasarkan atas asas keadilan.
6) Kekuasaan Lembaga Kepresidenan
Lembaga kepresidenan mempunyai kekuasaan untuk mengatur negaranya demi tecapainya tujuan negara.
7) Media Yang Bebas
Pers dalam negara demokrasi tidak dibatasi pemberitaannya jika berita tersebut benar dan bias dipertanggungjawabkan kepada pemerintah dan masyarakat
Kelompok-kelompok kepentingan
Masyarakat yang memiliki kepentingan yang sama bergabung membentuk kelompok untuk menyatukan pendapatnya dengan tujuan mempekuat suaranya guna memperjuangkan kepentingannya demi kemaslahatan umum.
9) Hak Masyarakat Untuk Tahu (Transparansi)
Pemerintah tidak boleh menutup-nutupi kejadian apapun yang terjadi dalam pemerintah. Baik atau buruk haruslah masyarakat mengetahuinya. Agar masyarakat tahu apa yag sebenarnya sedang terjadi dengan negara dan pemerintahannya, juga agar pemerintah tidak menjadi semena-mena karena diawasi oleh rakyat..
10) Melindungi hak – hak minoritas
Di dalam Negara demokrasi, golongan / kelompok minorias haruslah dilindungi hak-haknya.
11) Kontrl Sipil Atas Militer
Rakyat sipil memiliki hak untuk mengawasi / mengontrol aparat mliter agar tidak bertindak semena – mena terhadap rakyat.
Perbedaan Demokrasi Menurut Paham Ideologinnya
1. Demokrasi Konstitusional ialah Demokrasi yang berdasarkan kebebasan tiap individu
2. Demokarasi Rakyat
a. Konstitusional :demokrasi yang mencita citakan kekuasaan pemerintah dibatasi
b. Komunisme :demokrasi yang mencita citakan kekuasaan pemerintah tidak boleh dibatasi
3.Demokrasi Pancasila ialah demokrasi yang berdasarkan Pancasila (sila ke-1,2,3,5)
Asas, Makna, Dan Budaya Demokrasi
Asas Demokrasi
Asas demokrasi dapat diartikan sebagai landasan atau pegangan daam menilai dan melakukan sesuatu sesuai sifat landasan itu yan demokrasi.
Asas demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Adanya partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintah
b. Adanya penghargaan dan jaminan Hak Asasi Manusaia (warga negara)
Makna Demokrasi
Demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Dengan adanya demokrasi, rakyat dapat menyalurkan aspirasinya dan menyampaikan pendapatnya sebagai wujud dari kewenangan akan hak yang dilindungi oleh negara.
Budaya Demokrasi
Suatu nilai dan aktivitas serta tindaka berpola manusia dalam masyarakat (dalam kehidupan bernegara) dimana partisipasi masyarakat secara aktif sebagai pondasi sehingga terwujud asas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Jadi dalam Budaya Demokrasi partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan sehingga makna dari demokrasi itu sendiri tetap utuh,dan di dalam budaya Demokrasi setiap unsur (rakyat) memiliki hak dan kewajiban untuk ikut dalam pemerintahan.

demokrasi

ASAS DEMOKRASI (democracy principle)

Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan pemerintahannya dijalankan berdasarkan dan bersaranakan hukum. Keberadaan negara hukum menjunjung asas-asas dasar yang menjadi pedoman dan salah satunya adalah asas demokrasi.

Asas demokrasi memberikan suatu cara atau metode pengambilan keputusan. Asas ini menuntut bahwa setiap orang harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mempengaruhi tindakan pemerintah. Asas ini diwujudkan lewat sistem representasi (perwakilan rakyat) yang mempunyai peranan dalam pembentukan undang-undang dan kontrol terhadap pemerintah. Beberapa hal penting dalam asas demokrasi yaitu :
1. Pemilihan umum
2. Pemerintah bertanggungjawab kepada perwakilan rakyat
3. Semua warga negara mempunyai kesempatan yang sama atau berpartisipasi dalam politik dan mengontrol pemerintahan
4. Semua perbuatan pemerintah terbuka terhadap kritik dan kajian rasional dari semua pihak
5. Kebebasan menyatakan pendapat
6. Kebebasan pers dan keterbukaan informasi publik
7. Rancangan undang-undang harus dipublikasikan untuk memungkinkan partisipasi rakyat
Masyarakat atau negara demokrasi adalah sebuah komunitas yang penggunaan kekuasaan di dalamnya secara institusional memperoleh legitimasi dari persetujuan rakyat sebagai suatu keseluruhan. Demokrasi perwakilan yang sejati hanya dapat terwujud dalam Negara Hukum.


Law States is state which is management of its governance is run pursuant to and have law medium. Existence of body politic hold high elementary grounds which become guidance and one of them is democracy principle.

Democracy principle give a way of or decision making method. This ground claim that each and everyone have to have same opportunity to influence to government action. This ground is realized to pass system of representation (delegation of people) having role in forming of code or law and control to government. Important several things in ground democratize that is :
1. General election
2. Governmental hold responsible to delegation of people
3. All citizen have is same opportunity or participate in politics and control governance
4. All deed of open government to rational study and criticism from all side
5. Freedom express opinion
6. Liberty of the press and openness of public information
7. Draft of law have to be publicized to enable people participation
Society or democratic country is a community which usage of power in it institutionally get
legitimed of approval of people as an entirerty. Democratize real delegation of can only from in Law States.

rezpector

SEPISAN LAN PUNGKASAN

Wektu kuwi aku lagi muggah kelas 5. Nalika mlebu kelas, ana murid anyaran lanang sing teka saka papan adoh. Nanging murid anyar kuwi ora biyasa. Dheweke duwe cacat awak. Sikile sengkleh siji sing tengen, awake gering, lan rambute rada arang, nyaris gundul. Pokoke mesakake banget perawakane.

Ing dina sepisan muggah kelas kuwi, Bu Guru ndawuhi saben murid kanggo ngenalkake awake dhewe-dhewe ing ngarep kelas.. saiki gilirane cah anyaran lanang mau ngenalkake awake. Dheweke digeguyu kanca-kanca liyane, kelas dadi rame, bocah-bocah padha cekakakan. Bu Puji, wali kelasku ndawuhi murid-murid meneng. Nanging yo dasare bocah tetep ora bisa meneng, bocah-bocah ngempet ngguyu nganti rupane abang. Maksude kareben ora diseneni Bu Guru.

Mlakune cah anyaran mau nagnti keseret-seret. Wektu dheweke ngadek sikile gemeter. Ing ngarep kelas, banjur dheweke ngenalke awake.

” Je . . jeneng . . jenengku . . Ad . . Adri ” jarene gagap. ” A . . aku . . sa . . saka . . ess . . SLB Harapan 1 .”

Kanca-kanca sing awit mau ngempet ngguyu, dadi ribut. Sanajan mengkono anggone Adri ngomong tetep diteruske. Ana rasa mesakake sumelip ing atiku.

Adri mesti mangkat paling gasik ning sekolah. Sesuk esuk, pas Adri lagi mlaku karo nggawa buku saktumpuk, sikile disandung karo kancaku sing gaweane ngenyek Adri. Dheweke tiba, bukune morak-marik ning jubin. Atiku trataban weruh kedadean kuwi. Ora ana sij-sijia kancaku sing arep nulungi Adri. Malah padha nggeguyu, ana sing mung ndeloki kanthi rasa jijik. Aku langsung ngadek, aku arep nulungi Adri karo mberesi buku-bukune Adri sing morak-marik mau. Adri banjur ngucapkake maturnuwun karo aku, tangane isih ngebut-ngebutke klambine sing reged.

Ing sekolah, Adri ora nduwe kanca. Kanca-kanca sing lanang malah pada ngenyeki awake Adri. Ana sing ngenyek nganggo omongan lan ana sing ngenyek karo niru-niru solah bawane Adri. Nalika kanca-kanca sing wedhok ora gelem cedhak-cedhak karo Adri. Amarga perawakane Adri sing cacat mau. Wiwit prastawa pas aku nulungi Adri, dheweke dadi seneng nyedhaki aku. Adri wis nganggep aku dadi kancane. Aku yo narima wae, kanggo aku kabeh kuwi kancaku. Aku ora mbeda-bedakake kanca. Nanging aku ora cedhak-cedhak banget karo Adri, mung kanca biyasa. Soale aku nduwe kanca kenthel dhewe. Aku ora ngerti nek Adri nganggep aku dudu kanca biyasa. Nganti ing sawijining dina, pas aku lan kanca-kanca kenthelku lagi padha ngumpul, Adri teka banjur srawung marang aku lan kanca-kanca. Pas aku lan kanca-kanca jajan, yo ditutke karo Adri. Pokoke ning endi-endi aku lan kanca-kancaku ditutke. Wis ngrasa rak kepenak, aku ngusir Adri nanging carane alus. Adri malah saya nyedhaki aku, aku sing lagi sensitif dadi mbentak Adri. Karo kaget, Adri mlayu mboh ning endi.

Udakara patang wulan sakbanjure kuwi, Adri wis seminggu ora mlebu sekolah. Aku dadi goreh. Pikiranku ngentha-entha ngapa Adri ora mlebu sekolah nganti seminggu lan ora ana kabar ngenani Adri.

Bali sekolah, aku sakanca sekelas nggoleki omahe adri kanggo mastikake kabare Adri. Aku lan kanca-kanca njaluk alamat omahe Adri marang Bu Guru.

Aku lan kanca-kanca mlaku muter-muter nggoleki alamat omahe Adri. Nganti tekan ing perumahan gedhe. Omah-omahe megah kaya gedung. Banjur dhewe tekan ing ngarep omah sing ora kalah gedhene karo tanggane. Aku ndodog lawang omahe sing gedhe dhuwur saka kayu jati. Ora let suwe, saka njero, ibuke Adri mbukake lawang. Ibune nduwe paras sing ayu, nanging mripatne kethok bengkak kaya bar nangis. Ibune Adri manggakake dhewe mlebu. Aku sakanca-kanca isih mlengo ndhelok omahe Adri sing megahe kaya gedung.

Ibune Adri wis ngerti tekane dhewe arep nakoni Adri. Karo ngomong mripate mbrambang. Ibune crita nalika wiwit cilik Adri duwe penyakit sing serius. Wis pirang-pirang kali Adri nglakoni terapi, karo ngombe obat-obatan saka dokter utawa obat-obatan tradisional kayata jamu. Ibune Adri nalika crita mandheg sedela, mripate nerawang ing langit-langit omah.

” Wiwit cilik, Adri ora nduwe kanca. Biyasane wong-wong padha ora gelem cedhak-cedhak Adri amarga perawakane sing cacat. Sanajan mengkno, Adri ora tau isin utawa ngeluh karo keadaane. Dheweke pengen banget mlebu sekolah umum kanggo nggolek kanca. Sadurunge Adri sekolah ning SLB. Adri wis ditinggal Bapake wiwit umur 6 taun, gara-gara bapak nduwe penyakit sing padha karo Adri. ” critane Ibune Adri, Bu Neli.

”Lha Bu, saiki Adri ting pundi? ” pitakonku nyela critane Bu Neli. Aku wis ora sabar, atiku wis dagdigdug ora karuan. Pikiranku wis ning endi-endi.

Bu Neli malah nunduk, ” Adri wis nyusul Bapake.” wangsulane Bu Neli. Kanthi rasa ora percaya, aku lan kanca-kanca liyane nangis ing kono. Aku wis ora bisa ngmong apa-apa. Dadi Adri wis meninggal ? Ngopo cepet banget ? Aku durung sempet njaluk ngapura marang Adri.

Teka-teka Bu Neli takon, ”Iki ndak Dek Olin?” Aku manthuk alon. Banjur Bu Neli maringi lipetan kertas saka kantonge. Aku ndredeg.

” Sadurunge lunga, Adr pesen karo Ibu kareben surat iki diaturake Olin. Adri pengen ngucapake maturnuwun amarga Dek Olin gelem dadi kancane Adri. Dek Olin pancen kanca sepisan lan pungkasane Adri.”

Aku mbuka lipetan kertas mau. Atiku trenyuh, aku nangis sesenggrukan maneh ing kono. Nyatane Adri isih nganggep aku kancane, malah sahabate.

” Dri, aku njaluk ngapura yo .. .”

Minggu, 27 Februari 2011

dear god

Lirik Lagu

Avenged sevenfold Dear God

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Dear God the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again, oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade...

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Hope is hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

dear god

Lirik Lagu

Avenged sevenfold Dear God

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Dear God the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again, oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade...

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Hope is hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

laporan ilmiah

Laporan ilmiah
tentang
fermentasi pada tape singkong.






Disusun oleh :
Nama :Dwi rianton
Kelas :XII tkr 3
Nis :4786




KATA PENGANTAR

Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya bioteknologi, yang semakin berkembang.
Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi makanan.
Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.


banyumas,22 febuari 2011




dwi riyanton

































2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………….3
BAB 1…………………………………………………………………4
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………….4
1.2. Permasalahan………………………………………………….4
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Metode Penulisan………………………………………………4
1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah…………………………………4
1.6. Sistematika Penulisan………………………………………....4
BAB II………………………………………………………………5
2.1. Pengertian Fermentasi…………………………………………..5
2.2. Teori – teori yang akan disajikan………………………….……5
BAB III……………………………………………………………….5
3.1. Alat dan Bahan…………………………………………………..5
BAB IV……………………………………………………………….6
4.1. Kesimpulan Penelitian…………………………………………..6
4.2. Saran……………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..7

















3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.


1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape singkong?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada tape?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong?


1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.

1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekjolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape singkong dengan baik dan benar.

1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang akan dibahas. Bab III menguraikan proses penelitian perrmentasi makanan pada tape singkong. Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori – teori yang akan disajikan
- Pemanfaatan Fermentasi
- Proses penelitian pada pembuatan tape singkong
- Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan, tempe, tahu, tape dll.

BAB III
PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat:
1) Pisau
2) Panic
3) Plastic
4) Ember
3.1.2. Bahan:
1) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan utuh juga ga dilarang kok)
2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
3) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)
3.2. Metoda Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat tape singkong.
2. Melakukan wawancara
3. Meneliti hasil pembuktian/pecobaan
4. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape singkong.
3.3. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti hasilnya jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa menghambat proses fermentasi).
5
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya. Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

3.4. Hasil Penelitian
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan Penelitian
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

4.2. Saran
1. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.
2. Kita harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya.


6
DAFTAR PUSTAKA

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
www.wikipedia..com
www.blogspot.com
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990

















































7

laporan ilmiah

Laporan ilmiah
tentang
PEMANFAATAN
Lengkuas SEBAGAI BAHAN PENGAWET PENGGANTI FORMALIN.






Disusun oleh :
Nama :darmanto a
Kelas :XII tkr 3
Nis :47




KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Akhir untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM Bidang Penelitian yang berjudul "Pemanfaatan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet Pengganti Formalin" akhirnya dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Dengan disusunnya laporan akhir ini, diharapkan dapat memberikan sedikit pengetahuan mengenai pemanfaatan lengkuas (Lenguas galanga l.) sebagai solusi terhadap bahaya pemakaian formalin yang tidak tepat guna saat ini. Sehingga penelitian tersebut dirasa lebih bermanfaat bagi semua kalangan.
Sebagaimana pribahasa tak ada gading yang tak retak, maka demikian juga halnya dengan tulisan dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itulah kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi melengkapi tulisan ini.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Ibu Sri Rahayu Lestari (Dosen pembimbing), seluruh teman dan anggota keluarga yang ikut memberikan bantuan dan dorongan sampai terselesaikannya laporan akhir ini.


Banyumas,20 febuari 2011


Darmanto a




















2

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR ………………………………………………..............2
DAFTAR ISI…………………………………………………………..............3
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah………………………………………………..…… 4
2. Perumusan Masalah………………………………………………………….. 4
3. Tujuan Program……………………………………………………………….4
4. Kegunaan Program……………………………………………………………4
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Formalin dan Bahayanya…………………………………………..................5
2. Deskripsi Lengkuas…………………………………………………………...5
3. Macam-macam Mikroba pada Bahan Pangan………………………………..5
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba Pangan…………5
5. Macam-macam Senyawa Antimikroba……………………………………….5
III. METODE PENDEKATAN
1. Jenis Penelitian………………………………………………………………..6
2. Populasi dan Sampel………………………………………………………….6
3. Variabel……………………………………………………………………….6
4. Model Penelitian………………………………………………………………6
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………………………7
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian………………………………………………7
3. Instrumen Penelitian…………………………………………………………..7
4. Rancangan dan realisasi Biaya……………………………………………….10.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian……………………………………………………………….11.
2. Pembahasan……………………………………………………………………11
VI. PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………12
2. Saran…………………………………………………………………………..12
Daftar Pustaka




















3

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ikan termasuk makanan dengan kadar protein tinggi yang memungkinkan mikroba untuk tumbuh dengan cepat, sehingga ikan cepat rusak dan busuk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pedagang ikan menggunakan formalin sebagai alternative guna menghambat pembusukan.Padahal, menurut Salam (2006), penggunaan formalin sebagai konsumsi sangat berbahaya terutama bagi kesehatan, dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker dan penyakit kronis lainnya.
Permasalahan tersebut yang membuat penulis terinspirasi untuk mencari solusi aman. Salah satunya dengan pemanfaatan lengkuas (Lenguas galanga l.). Rimpang lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma khas. Menurut Syamsiah (2003 : 45) rimpang lengkuas mengandung atsiri 1%, kamfer, sineol, eugenol, seskuiterpen, pinen kamferida, galangan, galangol, kristal kuning dan metil sinamat
Tjitrosoepomo (2005 : 425) menyebutkan bahwa tanaman lengkuas merupakan terna berumur panjang, dapat mencapai tinggi 1-3 m. Rimpang lengkuas memiliki sisik-sisik yang berwarna putih kemerahan, keras, mengkilap. Rasanya tajam, pedas, menggigit dan memiliki bau sedap. Lengkuas mudah dibudidayakan, sehingga untuk mencarinya masyarakat tidak kesulitan.
2. Perumusan Masalah
a. Bahan kimia apa yang terkandung dalam rimpang lengkuas (Lenguas galanga l.) dan mekanismenya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin?
b. Bagaimana cara pengolahan tanaman lengkuas (Lenguas galanga l.) agar dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin?
c. Bagaimana rasa ikan kembung yang telah diawetkan menggunakan pati rimpang lengkuas (Lenguas galanga l.)?
3. Tujuan Program
a) Untuk mengetahui zat kimia apa yang terkandung dalam tanaman lengkuas (Lenguas galanga l.) dan mekanismenya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin
b) Untuk mengetahui cara mengolah tanaman lengkuas (Lenguas galanga l.) agar dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin.
c) Untuk mengetahui bagaimana rasa ikan yang telah diawetkan menggunakan pati lengkuas (Lenguas galanga l.).


4
4. Kegunaan Program
Bagi masyarakat dapat memberi alternatif baru penggunaan bahan pengawet yang lebih aman dikonsumsi dan dapat meningkatkan mutu home industri. Bagi pemerintah, program ini dapat memberikan pandangan untuk menggalakkan budidaya tanaman lengkuas dan membantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menyelesaikan kasus formalin.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Formalin dan Bahayanya
Formalin merupakan larutan bening berbau tajam. Dalam formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air.(Salam, 2006). Formalin yang terhirup atau tertelan dalam jangka pendek menyebabkan iritasi saluran pernafasan, radang paru-paru, pendarahan dan kematian (www.wikipedia.com)
2. Deskripsi Lengkuas
Merupakan tumbuhan terna berumur panjang. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang buah, biji, daun, batang muda, tunas bunga. Rimpang lengkuas mengandung 1 % minyak atsiri berwarna kuning kehijauan yang terutama terdiri dari metil sinamat 48 %, sineol 20 %, eugenol, kamfer 1 %, seskuiterpen, d pinen, galangin dan lain-lain. Penelitian yang lebih intensif menemukan bahwa rimpang lengkuasmengandung zat-zat yang dapatmenghambat enzim xanthin oksidasesehingga bersifat sebagai antitumor.Lengkuas mengandung asetoksi kavikol asetat dan asetoksi eugenol asetat yangbersifat antiradang dan antitumor (Buchbaufr, 2003).
3. Macam-macam Mikroba pada Bahan Makanan
a) Bakteri, merupakan makhluk bersel tunggal yang berkembang biak dengan cara membelah diri dari satu sel menjadi dua sel. Ikan seringkali terserang bakteri jenis A.hidrophila (Prajitno,2007)
b) Virus, virus sering mencemari pangan tertentu seperti susu, hasil laut dan lain-lain. Salah satu virus yang sering mencemari pangan yaitu hepatitis A, serta virus polio (Purwoko, 2007)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba pada pangan dibedakan atas dua kelompok, yaitu : karakteristik pangan (aktivitas air, nilai PH, kandungan gizi, senyawa antimikroba) dan kondisi lingkungan (suhu, oksigen, kelembaban) (Purwoko,2007)

5
5. Macam-Macam Senyawa Antimikroba
Mikroba adalah suatu zat yang mampu mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroba. Mekanisme kerja antimikroba antara lain dengan jalan merusak dinding sel, merusak membran sitoplasma, mendenaturasi protein sel dan menghambat kerja enzim dalam sel (Prajitno,2007).
Komponen antimikroba adalah suatu komponen yang bersifat dapat menghambat pertumbuhan bakteri (bakteristatik) atau membunuh bakteri (bakterisidal) (Ardiansyah, 2007) fitokemikal antimikroba yang bermanfaan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori yang meliputi fenolik dan polifenol, terpenoid dan minyak esensial, alkaloid, tanin lektin dan polipeptida, campuran dan senyawa lain (Rochman, 2004).
Minyak atsiri memiliki aktivitas sebagai antijamur dan antibakteri (Elistina, 2005). Minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi dua komponen yaitu golongan hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi (Robinson, 1991 dalam Soetarno, 1990). Menurut Heyne (1987), senyawa-senyawa turunan hidrokarbon teroksigenasi (fenol) memiliki daya anti bakteri yang kuat.
Minyak atsiri dipisahkan dari bahan melalui proses penyulingan. Pada dasarnya terdapat 2 macam penyulingan (Sastrohamidjojo, 2004) yaitu penyulingan cairan tercampur sempurna dan cairan 2 fasa.




BAB III
METODE PENDEKATAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistika berupa uji t untuk mengetahui perbedaan kondisi ikan kembung A dan B.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kembung yang ada di Pasar Tradisional Lawang Malang. Sedangkan sampel yang digunakan yaitu ikan kembung A (ikan kembung yang diberi perlakuan berupa pemberian pati lengkuas) dan ikan kembung B (ikan yang tidak diberi pati lengkuas).
C. Model Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian pati rimpang lengkuas (Lenguas galangal l.) terhadap perubahan kondisi ikan kembung A setiap 3 jam sekali dan pendataan terhadap kondisi ikan kembung

6
B yang tidak diberi perlakuan berupa pemberian pati rimpang lengkuas (Lenguas galangal l.). Perlakuan yang diberikan sebanyak dua perlakuan tersebut masing-masing diulang 2 kali, baik ikan kembung tanpa dibaluri pati lengkuas maupun ikan kembung dengan dibaluri pati rimpang lengkuas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK).

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Labolatorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UM dan labolatorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA UM. Penelitian ini dimulai pada tanggal 2 Maret 2009 hingga tanggal 1 Juni 2009.
E. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
 Perbaikan desain penelitian
 Isolasi minyak atsiri
 Uji Aktivitas Senyawa Antimikroba dari Lengkuas Pada Ikan Kembung
 Peninjauan hasil perlakuan
 Mengumpulkan data
 Menganalisis da
 Menyusun laporan penelitian
F. Instrumen Pelaksanaan
Alat yang digunakan pada isolasi minyak atsiri adalah pisau, tatakan dan nampan sebagai alat untuk mempersiapkan bahan-bahan isolasi minyak atsiri. Untuk proses destilasi digunakan seperangkat alat destilasi yang meliputi dandang uap, pipa destilasi, selang bening, klem beserta penyangganya), botol kecap, botol vial, statif, kompor minyak dan corong pisah.
Alat yang dibutuhkan untuk membuat pati lengkuas adalah alat pemarut, saringan teh, mangkuk bening, pengaduk, ppipet tetes, plastic bening dan karet. Alat yang digunakan pada proses uji efektivitas senyawa antimikroba pada pati rimpang lengkuas (Lenguas galangal l.) meliputi small glass plate (piring gelas kecil), aluminium voil, selotip dan dry oven.
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses isolasi minyak atsiri adalah 3 kg lengkuas ( Lenguas galangal l.), minyak tanah dan gips. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan untuk uji Aktivitas senyawa kimia antimikroba dari rimpang lenguas (Lenguas galangal l.) adalah rimpang lengkuas (Lenguas galangal l.) sebanyak 2 ons, aquades dan ikan kembung




7

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Isolasi Minyak Atsiri
Menggunakan destilasi uap. Pembuatan irisan tipis bertujuan agar uap dapat menembus jaringan tanaman dan menguapkan semua senyawa yang mudah menguap. Selanjutnya uap tersebut didinginkan dan ditampung kedalam botol.

2. Uji efektivitas senyawa antimikroba dari pati rimpang lengkuas (Lenguas galanga l.)
Pada praktikum mengenai pengujian aktivitas senyawa antimikroba yang terkandung dalam rimpang lengkuas tersebut dilakukan dengan pengujian secara langsung pada tubuh ikan kembung. Pati lengkuas mengandung senyawa antimikroba berupa komponen D- Limonen; Eukaliptol; 3- sikloheksen-1-ol, 4-metil-1- (1-metiletil); Fenol, 4-(2-propenil) asetat dan lain-lain ini secara langsung dilumurkan pada tubuh ikan kembung.
B. Pembahasan
1. Proses Isolasi Minyak Atsiri
Pengisolasian minyak atsiri atau mengeluarkan minyak atsiri dari suatu bahan beraroma. Menurut Kardinan (2005), minyak atsiri dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu minyak atsiri yang dapat dengan mudah dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya dan minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya.
Proses tersebut diawali dengan membuat irisan setipis mungkin rimpang lengkuas. Karena minyak atsiri hanya akan keluar setelah uap menerobos jaringan-jaringan tanaman yang terdapat di permukaan. Proses lepasnya minyak atsiri ini hanya dapat terjadi dengan hidrodifusi atau penembusan air pada jaringan-jaringan tanaman. (Sastrohamidjojo, 2004),.
Pada proses ini lengkuas yang digunakan terlebih dahulu dikeringkan sehingga minyak atsiri yang dihasilkan pun hanya seberat 1 ml.Selain itu, dandang uap yang kita gunakan pun kurang memadai, jadi minyak atsiri yang dihasilkan kurang maksimal. Dari hasil tersebut dapat dibahas bahwa proses pengeringan terhadap bahan ternyata dapat mengubah sifat-sifat fisika kimia minyak atsiri yang mudah menguap. Menurut Kardinan (2005), bahwa semua senyawa penyusun minyak atsiri tidak stabil dan peka terhadap suhu tinggi. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Sastrohamidjojo (2004) yang menyatakan bahwa selama pengeringan dan pelayuan, membran sel berangsur-angsur akan pecah, cairan bebas melakukan penetrasi dari satu sel ke sel lain hingga membentuk senyawa yang mudah menguap.

8

2. Proses Uji Aktivitas Senyawa Antimikroba dari Rimpang Lengkuas (Lenguas galanga l.) pada Ikan Kembung
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa ikan kembung yang tubuhnya dilumuri dengan pati rimpang lengkuas terbukti lebih awet dengan selisih waktu 36 jam untuk mengalami perubahan tingkat kesegaran dibanding dengan ikan kembung yang tubuhnya tidak dilumuri dengan pati lengkuas. Kondisi ikan yang diamati tersebut dapat diringkas menjadi 5 macam kondisi yaitu segar, kurang segar, tidak segar, busuk dan sangat busuk berdasarkan indikasi ataupun ciri-ciri berbeda yang ditampakkan oleh ikan kembung tersebut. Ikan kembung dikatakan segar apabila kondisi tubuhnya masih lazim, warna tubuh mengkilat, tidak timbul bau busuk, warna mata nampak segar. Sedangkan pada kondisi sangat busuk, ikan kembung sudah mengeluarkan cairan, berbau busuk, permukaan tubuhnya tidak mengkilat biasanya berwarna merah kecoklatan, mengalami pendarahan di sekitar tutup insangnya dan warna mata sudah tidak segar lagi.
Penghambatan pertumbuhan mikroba berupa bakteri tersebut dikarenakan pati rimpang lengkuas yang mengandung senyawa antimikroba berupa minyak atsiri berwarna kuning yang terdiri dari sineol, eugenol, seskuiterpen dan lain-lain sebagai persenyawaan fenolik. Selain itu, pati lengkuas juga mengandung senyawa aktif antimikroba yaitu fenol, flavonoid dan terpenoid (Buchbaufr,2003 dalam Luthana 2009).
. Pada kadar tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membran akan mengalami lisis (Luthana, 2009). Seperti senyawa antimikroba lainnya, mekanisme kerja fenol adalah menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri dengan cara merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel. Sehingga senyawa tersebut dapat bersifak bakterisidal atau bakteriostatis, bergantung dosis yang digunakan.
Menurut Corn dan Stumpf (1976) dalam Pudjiarti (2000) menyatakan bahwa fenol merupakan suatu alkohol yang bersifat asam lemah sehingga disebut juga asam karbolat. Sebagai asam lemah senyawa-senyawa fenolik juga dapat terionisasi melepaskan ion Hˉ dan meninggalkan gugus sisanya yang bermuatan negatif. Kondisi yang bermuatan negatif ini akan ditolak oleh dinding sel bakteri garam positifyang secara alami juga bermuatan negatif. Kondisi yang asam pada senyawa tersebut menyebabkan fenol dapat bekerja menghambat pertumbuhan bakteri.
Pada praktikum ini, bakteri akan mulai tumbuh 42 jam setelah pemberian pati dari rimpang lengkuas. Hal itu disebabkan bakteri akan dapat tumbuh setelah senyawa kimia berupa senyawa fenolik yang diberikan pada konsentrasi tertentu telah berfungsi dengan baik. Selain itu pengaruh suhu dan udara yang menyebabkan senyawa kimia tersebut menguap.Faktor lain yang dapat memicu pertumbuhan bakteri adalah adanya suhu optimum pertumbuhan.
9
Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba berupasenyawa fenolik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, (2) peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel, (3) menginaktivasi enzim, dan (4) destruksi atau kerusakan fungsi material genetic (Ardiansyah :2007).
1. Menggangu pembentukan dinding sel
2. Bereaksi dengan membran sel
3. Menginaktivasi enzim.
4. Menginaktivasi fungsi material genetik

3. Rasa dan Kualitas ikan Kembung Setelah Diawetkan dengan pati Lengkuas (Lenguas galanga l.)
Berdasarkan hasil penelitian, ikan kembung yang diawetkan menggunakan rimpang lengkuas memiliki cita rasa yang sedap dan kualitas ikan yang lebih bagus jika dibandingkan dengan ikan yang tidak diawetkan. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa ikan kembung awetan (menggunakan pati rimpang lengkuas), kulitnya tidak mengelupas atau hancur dan menempel pada wajan saat digoreng. Sedangkan ikan segar yang tidak diawetkan, kulitnya mengelupas saat digoreng. Hal tersebut menunjukkan bahwa kulit ikan kembung yang diawetkan tersebut memiliki kondisi yang kuat dan lebih elastis sehingga tidak mudah rusak akibat salah satu senyawa yang terkandung dalam rimpang lengkuas.
Sesuai dengan pernyataan Noro dkk(1998) tanin merupakan suatu nama deskriptif umum untuk suatu grup substansi fenolik polimer yang mampu menyamak kulit atau mempresipitasi gelatin dari cairan, atau suatu sifat yang dikenal dengan astringensi. Salah satu aksi molekul mereka adalah membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan non-spesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen. Cara kerja aksi antimikrobial mereka mungkin berhubungan dengan kemampuan mereka untuk menginaktivasi adhesin mikroba, enzim, protein transport cell envelope. Mereka juga membentuk kompleks dengan polisakarida. Maka dapat diasumsikan bahwa senyawa yang mengawetkan kulit ikan tersebut adalah senyawa tanin.
Ketika diuji bagaimana perubahan rasa yang terjadi antara ikan yang diawetkan dengan ikan yang tidak diawetkan, maka didapatkan data bahwa ikan yang diawetkan memiliki rasa lengkuas (agak getir) pada bagian kulitnya, namun pada bagian dagingnya, rasa ikan tersebut justru lebih gurih dibandingkan dengan ikan yang tidak diawetkan




10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rimpang lengkuas (Lenguas galangal) mengandung senyawa anti mikroba berupa minyak atsiri
2. Rimpang lengkuas (Lenguas galangal) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet pengganti formalin
3. Rasa dan kualitas ikan kembung yang diawetkan dengan lengkuas ternyata tidak mengalami perubahan yang signifikan sehingga ikan kembung layak untuk dikonsumsi.
B. Saran
1. Ada penelitian lanjutan mengenai cara pengolahan rimpang lengkuas sebagai bahan pengawet pengganti formalin sehingga dapat diproduksi secara besar-besaran.
2. Ada tindakan lanjut agar hasil penelitian tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
























DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2007. Antimikroba dari Tumbuhan (Online) (www.beritaiptek.com, diakses tanggal 12 Desember)
Buchbaufr G., 2003, Original research paper,Acta Pharm, 53 : 73-81
Elistina, M. D..2005.Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dari Daun Sirih (Piper betle L), Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana, Denpasar
Heyne K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia II, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta
Luthana,Yongki Kastanya. 2009. Minyak Atsiri Dari Rimpang Lengkuas (online), (http// www blogspot.minyak atsiri dari rimpang lengkuas « yis's FOOD entertaining.htm, diakses tanggal 1 April 2009)
Parwata, Oka Adi, dkk. 2008. Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dari Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.). JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 100-104, (online), Vol 2 no 2_6, (http// edu.olam.script/artcl/.., diakses tanggal 1 Mei 2009)
Pelezar, M.J dan E.C.S. Chan 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Alih Bahasa oleh :
Hadi Oetomo et al UI Press: Jakarta
Prajitno, Arief. 2007. Penyakit ikan - udang : bakteri. UM Press : Malang
Purwoko, Tjahjadi. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara: Jakarta
Rahayu, Winiarti Pudji. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional hasil Olahan industri Terhadap bakteri Patogen dan Perusak.Bul Teknol dan Industri pangan, (online), Vol XI. No.2., (http: osu/edu/mikro/... diakses tenggal 31 Mei 2009)

Rochman Naim Senyawa Antimikroba dari Tanaman. (online)(www.kompas.com, diakses tanggal 12 Desember 2008)
Salam. 2006. Mengenal Formalin dan bahayanya, (online), (http://salam-online. web.id, diakses tanggal 1 Maret 2009)
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Soetarno S., 1990, Terpenoid, Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati ITB, Bandung

syair bondan" not with me''

NOT WITH ME
I am wlking up from my summers dreams agains
Try to thingking if you are alright
Then I am shaftere by the shadows of your eyes
Knowing your are still here by my sade

I can see you if you are not with me
I can say to my salf if you were ok
I can feel you if you are not with me
I can reach you my salf you show me the way

Life as never be so easy as it seems
Still you came and bring your love in side
No matter space and distance make it look so for
Still I know your are still here by my sade

You have made me so alive
You give the bast for me
Love and fantasy
Yeah and I never feel so lonely
Cozz you are alwaya here with me
Yeah alwaya here with me

global warnig

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan sykur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. Kami juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia dapat lebih terjamin dan sehat.

Penulis





























DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan………………………………………………………… 1
Kata Pengantar………………………………………………………………… 2
Halaman Persembahan………………………………………………………. 4
Daftar Isi………………………………………………………………...………… 5

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 7
1.2 Pembatasan Masalah……………………………………….…………….. 7
1.3 Perumusan Masalah………………………………………………….…… 8
1.4 Tujuan Penulisan……………………………………………..……………. 8
1.5 Metode Penelitian………….………………………………………………. 9
1.6 Hipotesa…………………....…………………………………………………. 9
1.7 Manfaat…………....………………………………………………………….. 9
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… 11
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian…………….……………………………………………… 14
3.2 Sumber Data…………………………………………………………… …. 14
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 14
3.4 Teknik Analisis Data…………………………………………………… . 15

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Boraks dan Formalin…………………………………… . 16
4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan… 16
4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks 18
4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks
dan formalin di Indonesia………………………………………………… 21
BAB V PENUTUP……………………………………………..…………………. 23
BAB VI DAFTAR PUSTAKA……………………… ………………………… 25
























BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.
Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.

1.2 Pembatasan Masalah

Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.
Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga menyebabkan kematian.
Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan pangan. Begitu pula dengan berbagai akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi.

1.3 Perumusan Masalah

1 Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
2 Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
3 Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
4 Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
5 Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?

1.4 Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian boraks dan formalin.
Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya.
Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.


1.5 Metode Penulisan

Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Di mana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 40 lembar. Di mana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.

1.6 Hipotesa

1 Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk industri tekstil, kayu, dsb. Dapat juga digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
2 Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso dan ikan asin.
3 Akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan adalah berbagai gangguan pada saluran pencernaan, hati, saraf, otak, serta pada organ-organ yang berselaput yang terkena secara langsung. Dan bila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker bahkan kematian.
4 Sebenarnya pemerintah telah berperan dalam pemberantasan penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan. Tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah kurang tegas dan tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga hingga sekarang kita masih sering melihat orang-orang yang keracunan atau terkena penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang mengandung boraks atau formalin.

1.7 Manfaat

Dapat mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya.
Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalik pada produk pangan.
Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi yang telah dipikirkan.



BAB II
LANDASAN TEORI


Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)




b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
c. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan
d. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks.
- Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
- Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
- Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.









BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

3.2 Sumber data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 40 siswa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.

3.4 Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan boraks dan formalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.

4.1 Pengetahuan akan Boraks dan Formalin
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan.
Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5 % responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin.
Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.

4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan
Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa jumlah responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan. Adapun jumlah responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut :

1. Jawaban A : 45%
2. Jawaban B : 5%
3. Jawaban C :50%
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut.
Lalu apa sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?
a. Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :
• Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
• Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
• Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
• Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

b. Boraks
Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
• Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
• Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks
Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.
Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen.
Dan dari pertanyaan nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi tahu dan bakso. Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMA Kanisius percaya bahwa para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya, maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya.
Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:
a. Mi basah
Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
B. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.
C. Bakso
Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.
D. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.
E. Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.



4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia
Walaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.
Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
Dari data angket yang kami sebarkan ke beberapa responden, terdapat pertanyaan : “Menurut anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? “ Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 4 orang menjawab upaya pemerintah sudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir 19 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.
Dari hasil angket diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.
BAB V
PENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.
b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Ø Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
Ø Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai boraks dan formalin.
Ø Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks.
Ø Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA


http://www.beritaindonesia.co.id
http://www.depkes.go.id
http://www.disnakkeswan-lampung.go.id
http://id.wikipedia.org
http://www.gizi.net

Entri Populer